Sosialisasi Peminatan Logistics Optimization merupakan agenda untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai salah satu peminatan di Program Studi S1 Teknik Logistik (Digital Supply Chain) yang dapat bermanfaat untuk pemilihan peminatan Tugas akhir bagi mahasiswa. Sosialisasi peminatan logistics optimization juga mengundang mahasiswa dengan topik terkait logistics optimization untuk memberikan gambaran dan pengalaman dalam pengerjaan tugas akhir.
Speaker 1: Erlangga Bayu Setyawan, S.T., M.T., ESLog. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
MC & Moderator : Seto Sumargo, S.T., M.T. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
Hari, Tanggal : Jumat, 28 Juli 2023 Waktu : 19.00 – 20.00 WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (s.id/logisticsoptimization)
Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Sosialisasi Program Kerja Praktek, MBKM, dan Fast Track Prodi S1 Digital Supply Chain merupakan agenda yang diadakan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa angkatan 2020 mengenai program-program yang dapat diikuti beserta syarat keikutsertaan program, sehingga mahasiswa dapat memilih dan menentukan program yang diikuti sesuai minat dan bakat.
Hari, Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2023 Waktu : 10.00 – Selesai WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (s.id/SosialisasiProdiDSC)
Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Sosialisasi Peminatan Logistics Simulation merupakan agenda untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai salah satu peminatan di Program Studi S1 Teknik Logistik (Digital Supply Chain) yang dapat bermanfaat untuk pemilihan peminatan Tugas akhir bagi mahasiswa. Sosialisasi peminatan logistics business juga mengundang mahasiswa dengan topik terkait logistics business untuk memberikan gambaran dan pengalaman dalam pengerjaan tugas akhir.
Speaker 1: Nia Novitasari, S.T., M.T., ESLog. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
MC : Seto Sumargo, S.T., M.T. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
Hari, Tanggal : Kamis, 20 Juli 2023 Waktu : 19.00 – 20.00 WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (https://s.id/LogisticsBusiness)
Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Pada awal tahun 2023 ini, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilanjutkan kembali untuk pengembangan sistem informasi kebencanaan yang sudah dirancang pada tahun 2022, yaitu e-LuNa versi 1.0, menjadi e-LuNa versi 2.0. Pada e-LuNa versi 1.0 ditekankan pada sistem infomasi kebencanaan terkait bantuan berasal dari APBN yaitu berasal dari BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. Modul yang dikembangkan meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemusnahan dari logistik bencana. Adapun e-LuNa versi 2.0 ditekankan pada bantuan logistik yang bersumber pada APBD dan CSR. Dengan penambahan ini, seluruh sumber bantuan yang diterima oleh BPBD Jabar, sudah tercakup seluruhnya.
Seperti tahun sebelumnya, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2023 periode I ini merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai instansi yaitu meliputi: Prodi S1 Digital Supply Chain Telkom University, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sebagai objek kajian.Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi antar stakeholder yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar.
Pada pengembangan e-LuNa versi 2.0, selain pembenaman sistem informasi terkait logistik bantuan bencana yang berasal dari APBD dan CSR, pembenahan kodefikasi untuk barang-barang bantuan yang disimpan di gudang BPBD Provinsi Jabar juga dilakukan. Pembenahan ini dilakukan agar dapat membantu memperlancar aliran barang dan juga aliran informasi dalam hal standarisasi pencatatan kode barang sehingga mempermudah pencatatan dan pelacakan barang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini, direncanakan akan dilanjutkan pada pertengahan tahun 2023 yaitu pada periode II. Fokus kegiatan masih berkisar pada pengembangan sistem informasi kebencanaan e-LuNa versi 2.0. Pengembangan akan terus dilaksanakan sehingga bisa dilanjutkan pada pengintegrasian pada sistem informasi yang lebih besar dan juga alignment dengan sistem informasi yang ada di Kota/ Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.
Sektor pertanian di Kabupaten Bandung merupakan salah satu sektor andalan dan masuk dalam empat besar penyumbang PDRB terbesar setelah industri pengolahan, perdagangan besar dan konstruksi. Pemerintah saat ini mengarahkan pembangunan pertanian berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kawasan agar pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasinya berjalan efektif dan efisien serta hasilnya masif dan mampu mendorong industri berbasis pertanian. Penetapan kawasan diperlukan untuk memudahkan dalam penumbuhan dan pengembangan kawasan pertanian berbasis agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi, budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasaran serta kegiatan pendukungnya secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan. Di samping itu, sesuai dengan amanat Peraturan Daerah No. 10 tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pemerintah Daerah wajib menetapkan kawasan usaha tani berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan untuk menjamin kepastian usaha bagi petani. Kegiatan Pemetaan Kawasan Komoditi Pertanian tahun 2023 ini merupakan upaya untuk memperoleh data dan bahan sebagai dasar penetapan kawasan usaha tani tersebut. Masyarakat sasar adalah kelompok tani yang berada di Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sasar berpotensi: tersedianya data kawasan komoditi unggulan tanaman pangan (padi, jagung, umbi-umbian) tanaman hortikultura (sayuran, buah-buahan dan tanaman hias) serta tanaman perkebunan (teh dan kopi) berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan dengan memperhatikan kondisi eksisting dan peluang pemasaran.
Solusi yang ditawarkan adalah melakukan pemetaan komoditas unggulan daerah. Dalam rangka upaya pembangunan ekonomi daerah, inventarisasi potensi wilayah dan daerah mutlak diperlukan agar dapat ditetapkan kebijakan pola pengembangan baik secara sektoral maupun secara multi sektoral Salah satu langkah inventarisasi potensi ekonomi daerah adalah :
1.Komoditas Potensial
Kriteria komoditas Unggulan adalah Komoditi yang memenuhi persyaratan kelembagaan sumberdaya lokal, keterkaitan komoditas, posisi bersaing dan potensi bersaing.
2. Komoditas Unggulan Daerah
Komoditas daerah yang memiliki potensi untuk berkembang karena keunggulan komperatif. Keunggulan kompetitif terjadi misalnya : karena kecukupan ketersediaan Sumber Daya seperti bahan baku lokal. Keterampilan sumber daya lokal, teknologi produksi lokal serta sarana prasarana lokal lainya.
Pada setiap sub sektor Produk unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah menghasilkan komoditas, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya secara nyata, memberikan kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasinya. Hasil kegiatan abdimas adalah pendampingan kegiatan pemetaan komoditas pertanian di kabupaten bandung berbasis sistem informasi geografis. Hal ini menjadi perhatian dan mendapatkan apresiasi dari pihak mitra sebagaimana disampaikan oleh Bapak Asep Hermawan agar kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dan dilanjutkan untuk kebermanfaatan teknologi di masyarakat.
Sektor pertanian di Kabupaten Bandung menempati urutan ketiga yang berkontribusi terhadap PDRB. Rata-rata pertumbuhan PDRB Pertanian mencapai 2,19 per tahun atau lebih rendah bila dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Namun indeks pemusatan ekonomi di Kabupaten Bandung menempatkan sektor pertanian sebagai basis ekonomi yang akan memberikan kontribusi besar pengembangan wilayah di Kabupaten Bandung. Kendala yang dihadapi saat ini adalah sulitnya melakukan tracking dan tracing pada prasarana pertanian yang dikelola oleh komunitas yang disebut sebagai kelompok tani. Di sisi lain status pembangunan dan irigasi juga menjadi hal yang sulit dipantau progress dan kemajuannya. Hal ini menimbulkan adanya kebutuhan untuk melakukan rancangan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan rekapitulasi dan pencatatan sarana pertanian beserta melakukan rekapitulasi status pembangunan irigasi di wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani (Poktan). Atas dasar hal tersebut Tim dari Universitas Telkom akan melakukan usulan rancangan aplikasi Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian.
Masyarakat sasar adalah kelompok tani yang berada di Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sasar dapat menghasilkan rancangan aplikasi Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian, yang mana aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan rekapitulasi dan pencatatan sarana pertanian beserta melakukan rekapitulasi status pembangunan irigasi di wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani (Poktan). Hal ini diperlukan sebagai landasan bagi regulator yaitu pemerintah setempat dalam menentukan kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Di sisi lain rancangan aplikasi juga berguna untuk memberikan visualisasi mengenai status dan jumlah prasarana dari setiap wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani, sehingga proses tracking dan tracing oleh pemerintah setempat dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hasil kegiatan abdimas adalah Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian bagi user yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Menurut perwakilan pihak mitra yaitu Asep Hermawan menyatakan kegiatan abdimas dapat dialnjutkan dengan pembahasan lain pada Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.