Sosialisasi Program Kerja Praktek, MBKM, dan Fast Track Prodi S1 Digital Supply Chain merupakan agenda yang diadakan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa angkatan 2020 mengenai program-program yang dapat diikuti beserta syarat keikutsertaan program, sehingga mahasiswa dapat memilih dan menentukan program yang diikuti sesuai minat dan bakat.
Hari, Tanggal : Sabtu, 21 Juli 2023 Waktu : 10.00 – Selesai WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (s.id/SosialisasiProdiDSC)
Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Sosialisasi Peminatan Logistics Simulation merupakan agenda untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai salah satu peminatan di Program Studi S1 Teknik Logistik (Digital Supply Chain) yang dapat bermanfaat untuk pemilihan peminatan Tugas akhir bagi mahasiswa. Sosialisasi peminatan logistics business juga mengundang mahasiswa dengan topik terkait logistics business untuk memberikan gambaran dan pengalaman dalam pengerjaan tugas akhir.
Speaker 1: Nia Novitasari, S.T., M.T., ESLog. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
MC : Seto Sumargo, S.T., M.T. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
Hari, Tanggal : Kamis, 20 Juli 2023 Waktu : 19.00 – 20.00 WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (https://s.id/LogisticsBusiness)
Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Pada awal tahun 2023 ini, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilanjutkan kembali untuk pengembangan sistem informasi kebencanaan yang sudah dirancang pada tahun 2022, yaitu e-LuNa versi 1.0, menjadi e-LuNa versi 2.0. Pada e-LuNa versi 1.0 ditekankan pada sistem infomasi kebencanaan terkait bantuan berasal dari APBN yaitu berasal dari BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. Modul yang dikembangkan meliputi penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemusnahan dari logistik bencana. Adapun e-LuNa versi 2.0 ditekankan pada bantuan logistik yang bersumber pada APBD dan CSR. Dengan penambahan ini, seluruh sumber bantuan yang diterima oleh BPBD Jabar, sudah tercakup seluruhnya.
Seperti tahun sebelumnya, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2023 periode I ini merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai instansi yaitu meliputi: Prodi S1 Digital Supply Chain Telkom University, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sebagai objek kajian.Kegiatan ini merupakan kegiatan kolaborasi antar stakeholder yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar.
Pada pengembangan e-LuNa versi 2.0, selain pembenaman sistem informasi terkait logistik bantuan bencana yang berasal dari APBD dan CSR, pembenahan kodefikasi untuk barang-barang bantuan yang disimpan di gudang BPBD Provinsi Jabar juga dilakukan. Pembenahan ini dilakukan agar dapat membantu memperlancar aliran barang dan juga aliran informasi dalam hal standarisasi pencatatan kode barang sehingga mempermudah pencatatan dan pelacakan barang.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini, direncanakan akan dilanjutkan pada pertengahan tahun 2023 yaitu pada periode II. Fokus kegiatan masih berkisar pada pengembangan sistem informasi kebencanaan e-LuNa versi 2.0. Pengembangan akan terus dilaksanakan sehingga bisa dilanjutkan pada pengintegrasian pada sistem informasi yang lebih besar dan juga alignment dengan sistem informasi yang ada di Kota/ Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.
Sektor pertanian di Kabupaten Bandung merupakan salah satu sektor andalan dan masuk dalam empat besar penyumbang PDRB terbesar setelah industri pengolahan, perdagangan besar dan konstruksi. Pemerintah saat ini mengarahkan pembangunan pertanian berdasarkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif berbasis kawasan agar pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasinya berjalan efektif dan efisien serta hasilnya masif dan mampu mendorong industri berbasis pertanian. Penetapan kawasan diperlukan untuk memudahkan dalam penumbuhan dan pengembangan kawasan pertanian berbasis agribisnis mulai dari penyediaan sarana produksi, budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasaran serta kegiatan pendukungnya secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan. Di samping itu, sesuai dengan amanat Peraturan Daerah No. 10 tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, Pemerintah Daerah wajib menetapkan kawasan usaha tani berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan untuk menjamin kepastian usaha bagi petani. Kegiatan Pemetaan Kawasan Komoditi Pertanian tahun 2023 ini merupakan upaya untuk memperoleh data dan bahan sebagai dasar penetapan kawasan usaha tani tersebut. Masyarakat sasar adalah kelompok tani yang berada di Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sasar berpotensi: tersedianya data kawasan komoditi unggulan tanaman pangan (padi, jagung, umbi-umbian) tanaman hortikultura (sayuran, buah-buahan dan tanaman hias) serta tanaman perkebunan (teh dan kopi) berdasarkan kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan dengan memperhatikan kondisi eksisting dan peluang pemasaran.
Solusi yang ditawarkan adalah melakukan pemetaan komoditas unggulan daerah. Dalam rangka upaya pembangunan ekonomi daerah, inventarisasi potensi wilayah dan daerah mutlak diperlukan agar dapat ditetapkan kebijakan pola pengembangan baik secara sektoral maupun secara multi sektoral Salah satu langkah inventarisasi potensi ekonomi daerah adalah :
1.Komoditas Potensial
Kriteria komoditas Unggulan adalah Komoditi yang memenuhi persyaratan kelembagaan sumberdaya lokal, keterkaitan komoditas, posisi bersaing dan potensi bersaing.
2. Komoditas Unggulan Daerah
Komoditas daerah yang memiliki potensi untuk berkembang karena keunggulan komperatif. Keunggulan kompetitif terjadi misalnya : karena kecukupan ketersediaan Sumber Daya seperti bahan baku lokal. Keterampilan sumber daya lokal, teknologi produksi lokal serta sarana prasarana lokal lainya.
Pada setiap sub sektor Produk unggulan daerah menggambarkan kemampuan daerah menghasilkan komoditas, menciptakan nilai, memanfaatkan sumber daya secara nyata, memberikan kesempatan kerja, mendatangkan pendapatan bagi masyarakat maupun pemerintah, memiliki prospek untuk meningkatkan produktivitas dan investasinya. Hasil kegiatan abdimas adalah pendampingan kegiatan pemetaan komoditas pertanian di kabupaten bandung berbasis sistem informasi geografis. Hal ini menjadi perhatian dan mendapatkan apresiasi dari pihak mitra sebagaimana disampaikan oleh Bapak Asep Hermawan agar kegiatan seperti ini dapat terus berjalan dan dilanjutkan untuk kebermanfaatan teknologi di masyarakat.
Sektor pertanian di Kabupaten Bandung menempati urutan ketiga yang berkontribusi terhadap PDRB. Rata-rata pertumbuhan PDRB Pertanian mencapai 2,19 per tahun atau lebih rendah bila dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Namun indeks pemusatan ekonomi di Kabupaten Bandung menempatkan sektor pertanian sebagai basis ekonomi yang akan memberikan kontribusi besar pengembangan wilayah di Kabupaten Bandung. Kendala yang dihadapi saat ini adalah sulitnya melakukan tracking dan tracing pada prasarana pertanian yang dikelola oleh komunitas yang disebut sebagai kelompok tani. Di sisi lain status pembangunan dan irigasi juga menjadi hal yang sulit dipantau progress dan kemajuannya. Hal ini menimbulkan adanya kebutuhan untuk melakukan rancangan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan rekapitulasi dan pencatatan sarana pertanian beserta melakukan rekapitulasi status pembangunan irigasi di wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani (Poktan). Atas dasar hal tersebut Tim dari Universitas Telkom akan melakukan usulan rancangan aplikasi Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian.
Masyarakat sasar adalah kelompok tani yang berada di Kabupaten Bandung. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat sasar dapat menghasilkan rancangan aplikasi Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian, yang mana aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan rekapitulasi dan pencatatan sarana pertanian beserta melakukan rekapitulasi status pembangunan irigasi di wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani (Poktan). Hal ini diperlukan sebagai landasan bagi regulator yaitu pemerintah setempat dalam menentukan kelompok tani yang akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Di sisi lain rancangan aplikasi juga berguna untuk memberikan visualisasi mengenai status dan jumlah prasarana dari setiap wilayah yang termasuk dalam area kelompok tani, sehingga proses tracking dan tracing oleh pemerintah setempat dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hasil kegiatan abdimas adalah Sistem Aplikasi Pencatatan Prasarana dan Irigasi Pertanian bagi user yaitu Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Menurut perwakilan pihak mitra yaitu Asep Hermawan menyatakan kegiatan abdimas dapat dialnjutkan dengan pembahasan lain pada Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
Sosialisasi Peminatan Logistics Simulation merupakan agenda untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa mengenai salah satu peminatan di Program Studi S1 Teknik Logistik (Digital Supply Chain) yang dapat bermanfaat untuk pemilihan peminatan Tugas akhir bagi mahasiswa. Sosialisasi peminatan logistics simulation juga mengundang mahasiswa dengan topik simulasi untuk memberikan gambaran dan pengalaman dalam pengerjaan tugas akhir.
Speaker 1: Yodi Nurdiansyah, S.T., M.T. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
Moderator : Prafajar Suksessanno Muttaqin, S.T., M.T., ESLog. Lecturer of Logistics Engineering | Telkom University
Hari, Tanggal : Rabu, 14 Juni 2023 Waktu : 12.00 – 13.00 WIB Pelaksanaan : Live on Zoom (s.id/LogisticsSimulation)
Salam, Program Studi S1 Digital Supply Chain Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom
Dalam situasi krisis ekonomi seperti kondisi saat ini, maka sektor UMKM sangat memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sebagain penyumbang terbesar terhadap PDB dan dapat menjadi pendukung dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yang pernah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini dapat berdampak menurunnya pendapatan UMKM hingga 50%, bahkan tidak sedikit UMKM yang tutup akibat penutupan jalan pada jam tertentu.
Namun berdasarkan wawancara awal dengan pemilik dan karyawan Komunitas UMKM Makanan yang mengatakan bahwa seringkali masih terjadi penjualan yang meningkat secara mendadak pada hari yang tidak direncanakan. Hal ini seringkali berdampak pada penurunan atau peningkatan jumlah sumber daya manusia bukan karyawan tetap (Karyawan Lepas) yang dibutuhkan dalam proses pembuatan street food korea. Sebagai contoh, apabila dalam beberapa hari penjualan meningkat, maka akan melakukan penambahan jumlah karyawan lepas untuk mengantisipasi waktu proses yang lama akibat jumlah karyawan yang kurang. Hal ini tentu saja membutuhkan perencanaan berbasis data untuk mendapatkan gambaran jumlah usulan SDM bukan karyawan tetap untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan menghasilkan waktu proses yang lebih cepat, dibandingkan harus kehilangan pesanan akibat waktu proses yang lama akibat kekurangan karyawan untuk proses produksi.
Pengabdian Masyarakat ini bermitra dengan Komunitas Makanan Bandung dalam rangka melakukan implementasi model scheduling opimization workforce management untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia pasca Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat telah dapat dilaksanakan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi Komunitas Makanan Bandung.
Evaluasi dan validasi dilakukan kepada tim lapangan UMKM Cloud Kitchen F&B. Menurut pihak mitra, model yang dihasilkan beserta luaran sudah sesuai dengan kondisi aktual dan dapat digunakan untuk menghadapi melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja karyawan. Menurut pihak mitra juga kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dengan membahas permasalahan lain misalkan terkait dengan perencanaan distribusi barang yang terintegrasi dengan persediaan di tingkat retailer.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) 2022 periode II ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang sama pada tahun 2022 periode I, dimana Prodi S1 Digital Supply Chain Telkom University berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar. Output dari kegiatan ini berupa sistem informasi logistik kebencanaan yang diberi nama e-LuNa versi 1.0 yang merupakan singkatan dari elektronik Logistik untuk Bencana versi 1.0.
Dengan adanya e-LuNa versi 1.0 diharapkan dapat memperlancar pengelolaan bantuan kebencanaan di Provinsi Jawa Barat, mengingat Indonesia merupakan wilayah ring of fire yang rawan terhadap terjadinya bencana. E-LuNa membantu dalam pencatatan dari aktivitas penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan pemusnahan dari logistik bencana. Para pengambil keputusan juga akan mengetahui berapa banyak barang yang masuk, barang yang keluar, dan barang yang kadaluarsa. E-Luna versi 1.0 ini fokus pada barang logistik yang bersifat penguatan.
Sistem informasi e-LuNa versi 1.0 sudah di launching pada 27 Oktober 2022, bersamaan dengan peringatan HUT BPBD Jabar yang ke-13. Acara ini dihadari oleh berbagai pihak diantaranya instansi inisiator (BPBD Jabar Telkom University, BP2D, dan Diskominfo), BPBD Kota/ Kabupaten, dan para tamu undangan.
Perkembangan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI), sangat memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Leod, 2009). Teknologi informasi terus berkembang seiring perkembangan zaman untuk memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Sesuai dengan pernyataan tersebut, maka dapat ditarik disimpulkan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, maka teknologi informasi menjadi pendorong dan pendukung dalam menentukan startegi perusahaan (business enabler) serta berperan dalam memberikan nilai keuntungan kompetitif (competitive advantage). Salah satu bentuk pengembangan teknologi informasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah pengembangan sistem informasi. Salah satu produk teknologi informasi yang bisa diterapkan adalah dashboard. Dashboard adalah aplikasi perangkat lunak yang memberikan informasi paling penting untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi yang diatur dalam satu layar penuh sehingga informasi yang ditampilkan dapat dibaca dan dianalisis secara keseluruhan dalam satu tampilan.
CV King Home Solution merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam produksi alat-alat rumah tangga dan juga melakukan proses pendistribusian produk-produk tersebut ke wilayah Jabodetabek. Pada saat ini permasalahan yang dihadapi CV King Home Solution adalah belum adanya system yang dapat melakukan rekapitulasi jumlah stok setiap produk. Dalam proses penyimpanan produk di gudang CV King Home Solution memerlukan waktu proses yang lama dikarenakan masih dilakukan secara manual dan belum ada rekapitulasi data jumlah produk yang akurat. Hal ini juga menyulitkan untuk melakukan penyimpanan dan pengambilan produk, dimana tidak adanya kodefikasi pada produk sehingga staf gudang melakukan pengambilan dengan melakukan pengecekan produk sehingga memakan waktu yang sangat lama.
Kegiatan PkM di CV King Home Solution bertujuan untuk merancang Dashboard yang mampu menampilkan persediaan barang dengan kondisi baik, menampilkan persentase barang baik, rusak serta barang yang digudangkan, menampilkan tipe barang untuk setiap barang rusak dan barang yang digudangkan, serta menampilkan perkembangan kondisi barang yang digudangkan setiap tahun. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, mitra sasar yang diwaliki oleh karyawan CV King Home Solution menyatakan sistem yang diberikan dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehingga dapat lebih efektif dan efisien.
Pelaksanaan PkM tahun ini adalah dengan masyarakat sasar yang merupakan komunitas kuliner yang berada di dapur bersama (cloud kitchen). Cloud kitchen atau yang biasa dikenal pula dengan ghost kitchen adalah suatu restoran dengan konsep yang menawarkan jasa pengiriman makanan saja, serta tidak menyediakan layanan makan di tempat atau dine-in. Restoran ini tidak memiliki gedung khusus yang dapat dikunjungi dan hanya dapat dilihat di aplikasi. Oleh sebab itu disebut sebagai cloud kitchen. Proses pemesanan dapat dilakukan konsumen dengan aplikasi restoran atau aplikasi pihak ketiga seperti Grab dan Gojek. Sedangkan pembayaran bisa dilakukan melalui dompet digital atau pembayaran tunai ketika kurir datang (cash on delivery). Bisnis berbasis virtual ini memiliki peluang yang bagus di masa mendatang. Masyarakat kini lebih senang memesan makanan melalui smartphone dan menunggu makanan diantar sambil menjalankan aktivitas lain. Orang-orang semakin sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk mengantre di restoran untuk membeli makanan. Karena cloud kitchen ini bisnis makanan yang relatif praktis, maka cloud kitchen bisa dikatakan ide usaha kreatif, yang bisa jadi peluang bisnis untuk mahasiswa.
Permasalalahan yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha UMKM, khususnya yang bergerak di bidang food and beverages adalah tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku. Terkadang, mereka juga tidak memahami secara pasti terkait komposisi penyusun dari suatu menu makanan. Persediaan bahan baku perishable goods harus ditangani dengan baik agar tidak merugikan UMKM dan dapat menyediakan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen. Pada industri ritel makanan dan minuman biaya kekurangan persediaan (shortage cost) atau menyimpan persediaan yang telah expired sama saja dengan kehilangan potensi penjualan. Biaya kehilangan potensi penjulan nilainya sama dengan harga jual produk.
Untuk menjamin dan mendukung kelancaran produksi, ketepatan waktu penerimaan bahan baku dan bahan pendukung lainnya oleh pihak produksi merupakan faktor yang sangat penting. Tanpa perencanaan yang matang serta pengendalian yang ketat, resiko ketepatan waktu dalam pemasokan dan penerimaan material (bahan baku dan bahan pendukungnya) akan menjadi semakin tinggi yang mengakibatkan produksi tidak mampu untuk menghasilkan jumlah unit produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun ini diperlukan suatu teknik atau sistem yang berfungsi untuk merencanakan jadwal keperluan material yang dibutuhkan. Teknik atau sistem tersebut biasanya disebut Material Requirement Planning atau disingkat dengan MRP.