[Pengabdian Kepada Masyarakat] Raw Material Stock Management System Pada UMKM Food & Beverage

Teknologi berkembang dengan pesat pada era saat ini. Teknologi 4.0 menjadi simbol perkembangan teknologi yang ada di dunia. Perusahanpun berbondong-bondong untuk menerapkan Teknologi 4.0. Penerapan teknologi ini tidak hanya oleh perusahaan besar, melainkan juga UMKM juga turut berpartisipasi dalam penerapan Teknologi 4.0 ini. Dampak penerapan dari penerapan Teknologi 4.0 di UMKM ini tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan penerapan teknologi yang dilakukan oleh perusahaan besar, namun penerapan teknologi 4.0 ini dapat membantu proses bisnis UMKM. Contoh penerapan teknologi 4.0 di UMKM adalah digitalisasi transaksi penjualan. Walaupun digitalisasi data ini cukup sederhana dibandingkan teknologi 4.0 lainnya, Digitalisasi data ini cukup membantu dalam system pencatatan transaksi penjualan yang awalanya dilakukan secara manual. Digitalisasi data ini membantu UMKM untuk dapat melakukan pencatatan secara akurat dan semi real time.

Sektor Industri makanan dan minuman adalah sektor UMKM yang sangat banyak di Kota Bandung dan sekitarnya. Tingginya peminat berbisnis di sektor UMKM industri makanan dan minuman ini juga mempengaruhi perkembangan sistem digital seperti, pemesanan secara online (Go Food, Grab Food, Shoope Food), pencatatan bahan transaksi secara online menggunakan Point of Sales (POS) dan penggunakaan hardware lainnya.

Beberapa contoh penerapan sistem digital tersebut berfungsi untuk membantu pada transaksi penjualan oleh UMKM kepada konsumen. Namun, beberapa UMKM melupakan digitalisasi sistem pada bagian internalnya, terutama pada sistem persediaan bahan baku. Pengendalian bahan baku ini sangat penting untuk keuntungan UMKM. Sistem persediaan yang awalnya merupakan sistem berbasis manual, kini sudah beralih pada sistem berbasis teknologi. Beberapa alasan penggunaan basis teknologi tersebut adalah untuk efisiensi, penghematan waktu, serta meminimalisir biaya-biaya tambahan yang akan dihasilkan ketika menggunakan sistem manual. Selain itu terdapat pula alasan lain yang memicu semakin berkembangnya sistem persediaan berbasis teknologi adalah untuk mendapatkan output informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait tidak hanya dengan cepat dan tepat waktu tetapi juga berkualitas.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) diselenggrakan bertujuan untuk mengimplementasikan raw material stock management system agar dapat melakukan pencatatan kebutuhan bahan baku dalam mendukung kegiatan operasional Dosi Korean Street Food. Dosi Korean Street Food ini adalah salah satu UMKM yang terleka di daerah Ciumbeluit. Bentuk produk dari PkM adalah digitalisasi data bahan baku.produk digitalisasi ini berisikan prosedur untuk menentukan aliran informasi ini sangat penting dalam melakukan pencatatan persediaan pada suatu UMKM sektor makanan dan minuman. Pencatatan bagi bahan-bahan makanan yang masuk, tersimpan, maupun keluar merupakan hal yang penting dan seharusnya sudah terintegrasi satu sama lain. Hal tersebut karena ketika dilakukannya integrasi, maka akan mempermudah untuk melakukan proyeksi waktu pembelian bahan-bahan makanan, untuk pengecekan berkala terhadap sisa persediaan bahan-bahan makanan, serta untuk menetapkan safety stock.

[Pengabdian Kepada Masyarakat] Implementasi Elastic Logistics Untuk Penentuan Kebutuhan Sumber Daya Pada UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung Dalam Menghadapi Fluctuative Demand Di Masa Pandemi Covid-19

Penyebaran virus Covid-19 masih menjadi perhatian bagi seluruh negara, khususnya bagi negara yang sudah melakukan konfirmasi kasus positif di tiap negara. Di Indonesia sendiri kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 13.094 orang pada Selasa (26/1) berdasarkan data https://cnnindonesia.com. Berdasarkan data tersebut terdapat tambahan jumlah total kasus positif di Indonesia tembus 1.012.350 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 820.356 orang dinyatakan sembuh (bertambah 10.868), dan 28.468 orang lainnya meninggal dunia (bertambah 336 orang). Dengan peningkatan jumlah kesembuhan  dan peningkatan kasus penyebaran Covid-19 dapat terus mempengaruhi laju perekonomian nasional dan global. Berdasarkan data Moody’s Investor Service menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus mengalami perlambatan pada angka 4,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut merupakan angka yang lebih rendah dibandingkan tahun 2020 dan tahun 2019 yang berada di angka 5,02%. Perlambatan ekonomi ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2021 meski dengan disertai sedikit penguatan yaitu tumbuh 4,9% pada kuartal pertama tahun 2021.

Dalam situasi krisis ekonomi seperti kondisi saat ini, maka sektor UMKM sangat memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sebagain penyumbang terbesar terhadap PDB dan dapat menjadi pendukung dalam penyerapan tenaga kerja. Apalagi ditambah dengan kebijakan pemerintah yang pernah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).  Hal ini dapat berdampak menurunnya pendapatan UMKM hingga 50%, bahkan tidak sedikit UMKM yang tutup akibat penutupan jalan pada jam tertentu.

Dampak dari hal tersebut tidak sedikit UMKM yang mendapatkan dampak negatif, salah satunya UMKM. Apalagi Bandung sebagai kota yang kaya akan kuliner, sehingga UMKM di bidang kuliner sangat berdampak sekali akibat dari pandemi Covid-19.  Hal tersebut juga berdampak kepada UKMM kuliner Dosi yang merupakan kuliner yang menjual makanan tradisional korea yang beralamat di jalan Ciumbuleuit No.66, Hegarmanah, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40141. Apalagi hampir satu tahun belakang tidak ada aktivitas perkuliahan yang semakin berdampak pada kegiatan operasional. Hal tersebut sangat berbeda dengan kondisi sebelum pandemi yang menghasilkan pendapatan yang signifikan pada tiap hari kegiatan operasional. 

Namun berdasarkan wawancara awal dengan pemilik dan karyawan UMKM Dosi Korean Steet Food yang mengatakan bahwa seringkali masih terjadi penjualan yang meningkat secara mendadak pada hari yang tidak direncanakan. Hal ini seringkali berdampak pada penurunan atau peningkatan jumlah sumber daya manusia bukan karyawan tetap (Karyawan Lepas) yang dibutuhkan dalam proses pembuatan street food korea. Sebagai contoh, apabila dalam beberapa hari penjualan meningkat, maka akan melakukan penambahan jumlah karyawan lepas untuk mengantisipasi waktu proses yang lama akibat jumlah karyawan yang kurang. Hal ini tentu saja membutuhkan perencanaan berbasis data untuk mendapatkan gambaran jumlah usulan SDM bukan karyawan tetap untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan menghasilkan waktu proses yang lebih cepat, dibandingkan harus kehilangan pesanan akibat waktu proses yang lama akibat kekurangan karyawan untuk proses produksi.

Hal ini sesuai dengan konsep elastics logistics yang merupakan kemampuan untuk dengan responsif menyusutkan dan memperluaskan kemampuan logistik untuk menyelaraskan dengan permintaan rantai pasokan. Elastics logistics sejalan dengan proses peramalan rantai pasokan, menciptakan infrastruktur yang responsif yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi berdasarkan kebutuhan rantai pasokan saat kondisi fluktuatif.Hal ini perlu dilakukan mengingat omzet penjualan UMKM sangat berdampak apabila biaya operasional yang besar, sehingga perlu dilakukan perencanaan sumber daya yang efisien dalam menghasilkan profit yang optimal untuk dapat bertahan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Berdasarkan penjelasan tersebut diperlukan perencanaan berbasis data untuk mendapatkan gambaran jumlah usulan sumber daya manusia bukan karyawan teteap (Karyawan Lepas) untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan yang dihitung dengan melakukan trade-off antara menambah jumlah karyawan non tetap atau kehilangan penjualan.

Hal ini tentu saja memerlukan perencanaan sumber daya yang optimal berbasis data (data driven) dalam menghasilkan profit yang optimal untuk dapat bertahan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Perencanaan sumber daya yang optimal akan berdampak pada penggunaan biaya operasional yang optimal berdasarkan penggunaan sumber daya dan tren penjualan street food di Dosi Korean Food. Sehingga dapat menentukan penggunaan sumber daya manusia optimal dan mengurangi kehilangan potensi penjualan (lost-sales). Hal ini tentu menjadi perhatian tim Universitas Telkom dalam turut serta membantu pemecahan masalah di masyarakat atau komunitas atau UMKM sesuai dengan kompetensi dalam bidang logistik dan rantai pasok.

Kegiatan PkM di UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung bertujuan untuk menerapkan konsep elastics supply chain dalam optimalisasi sumber daya dalam fluctuative market. Hal ini dilakukan dengan menentukan trade off dari sumber daya yang digunakan ketika masa waktu tertentu akibat penjualan yang fluktuatif. Proses penentuan solusi dilakukan dengan menentukan faktor apa saja yang berdampak pada kegiatan operasional untuk selanjutnya dibobotkan dan diberi performansi dari tiap faktor. Sehingga diperlukan pengembangan model untuk elastics supply chain dalam optimalisasi sumber daya dalam fluctuative market, sehingga untuk tahapan penyelesaian dengan berdasarkan langkah dalam pengembangan model berdasarkan referensi Management Science yaitu forum group discussion, business process mapping, data collection, model development, model verification & validation, interpretation & implmentation, report & documentation

[Pengabdian Kepada Masyarakat] Implementasi Market Basket Analysis untuk Optimalisasi Katalog Produk pada UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung

Situasi Pandemi COVID-19 membawa dapak negatif yang cukup signifikan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pembatasan mobilitas manusia yang diikuti dengan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat membuat interaksi antar manusia di tempat-tempat UKM menjadi berkurang, bahkan beberapa tempat tidak ada sama sekali dan terpaksa berhenti beroperasi total. Akibatnya, pendapatan mereka turun drastis. Bahkan, sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari 50% UKM mengalami gulung tikar dan tutup permanen. Dampak negatif ini dialami oleh hampir seluruh jenis UKM di Indonesia [1].

Salah satunya adalah UKM yang mendapatkan dampak negatif dari Pandemi COVID-19 adalah UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung, yaitu sebuah UKM yang menjual produk makanan tradisional Korea yang memiliki kios di Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung. UKM ini sangat berkembang pada masa sebelum terjadinya pandemi. Sayangnya, saat terjadinya pandemi, UKM ini mengalami penurunan pendapatan sekitar 50%. Implikasi dari penurunan ini adalah pengaturan ulang jam kerja karyawan, dimana tidak semua karyawan bekerja full-time, sehingga pengurangan jam kerja ini juga mengakibatkan penurunan pendapatan karyawan. Kondisi ini sedikit menunjukkan tren positif saat pemerintah mulai melonggarkan mobilitas masyarakat. Hanya saja, jika dibandingkan dengan pendapatan sebelum pandemi, pendapatan sekarang masih belum kembali optimal.

Padahal, UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama, kualitas produk yang ditawarkan oleh UKM ini sangat baik. Kedua, harga yang ditawarkan untuk produk tersebut sangat kompetitif. Kedua hal ini dapat dilihat dari penilaian (rating) yang tinggi dari para pelanggan. Selain itu, lokasi dari UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung juga sangat strategis dimana terletak di pusat Kota Bandung dengan beberapa universitas, hunian apartemen, hotel, serta pusat keramaian yang berada di sekitar kiosnya. Faktor eksternal yang mendukung reputasi UKM ini adalah maraknya tren yang berasal dari Korea, termasuk musik, film, hingga tren kuliner yang bernuansa Korea.

Di sisi lain, aktivitas jual-beli melalui jaringan internet justru menunjukkan tren positif selama Pandemi COVID-19. Hal ini dinilai wajar mengingat masyarakat dihimbau untuk tidak bertemu langsung dengan penjual dan diminta untuk menghindari pusat keramaian, seperti pasar dan kios makanan. Kenaikan tren ini dapat dilihat dari meningkatknya jumlah transaksi di penyedia jasa online retail atau marketplace. Tren positif ini juga termasuk aktivitas penjualan makanan melalui layanan pesan-antar online. Dua aplikasi terbesar yang menawarkan jasa ini adalah GoFood dan GrabFood. Cara penjualan makanan ini dapat dilihat sebagai jalan keluar untuk mengembalikan penjualan produk UKM kembali optimal, sehingga pendapatan juga akan meningkat.

Hanya saja, proses bisnis yang berbeda dari bisnis tradisional menyebabkan penggunaan aplikasi layanan pesan-antar online juga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang berbeda dengan penjualan biasa. Pelanggan tidak dapat melihat secara langsung produk yang ditawarkan, sehingga para penjual perlu menampilkan profil produk selengkap dan semenarik mungkin. Hal ini dikenal dengan konsep “Zero Moment of Truth Marketing”, dimana pembeli sudah melakukan penilaian, bahkan membandingkan dengan produk serupa jauh sebelum mengambil keputusan untuk membeli. Selain itu, dikarenakan kompetisi yang semakin terbuka, setiap pelaku UKM perlu menerapkan stategi diskon yang tepat, yang salah satunya menawarkan kombinasi dari dua atau lebih produk dengan harga yang lebih murah. Pengetahuan dan keterampilan untuk mengoptimalkan katalog produk ini mutlak diperlukan untuk dapat bersaing di penjualan berbasis online.

Usaha optimalisasi katalog produk memerlukan langkah dan metode yang ilmiah dan komperhensif agar dapat mencapai tujuannya, yaitu kenaikan jumlah penjualan. Selain menampilkan gambar dan foto yang semenarik mungkin, kombinasi dua atau lebih produk yang digabung dan ditawarkan dengan harga khusus juga stategi yang masif dilakukan oleh online retailer. Penggabungan produk-produk yang ditawarkan menjadi paket produk ini dianggap menguntungkan kedua belah pihak jika memang disusun berdasarkan metode yang tepat. Sayangnya, banyak pemilik UKM yang berniat menjual produknya secara online belum banyak yang memahami metode yang tepat. Dalam hal ini, peran akademisi menjadi penting dalam membantu pelaku UKM dapat menerapkan metode yang tepat.

Berdasarkan uraian di atas, terlihat jelas bahwa optimalisasi katalog produk, khususnya penyusunan kebijakan promosi berupa paket produk sangat penting dalam memanfaatkan peluang penjualan melalui layanan antar online, termasuk untuk UKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk menyusun rekomendasi paket produk apa saja yang ditawarkan untuk memperbesar peluang konsumen memilih paket produk tersebut, sehingga dapat meningkatkan penjualan. Optimalisasi katalog produk, termasuk penyusunan rekomendasi paket produk ini perlu dilakukan dengan mengikuti metode yang sistematis dan ilmiah, serta berbasis data penjualan masa lalu.

Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada saat terjadinya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, seluruh rangkaian kegiatannya dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi (daring), mulai dari studi pendahuluan dengan observasi kebutuhan sampai pengembangan model sesuai dengan konsep-konsep knowledge discovery. Namun, pelaksanaan kegiatan secara daring tentu saja memiliki keterbatasan jika dibandingkan dengan pertemuan secara langsung. Oleh karena ini, beberapa hal dilakukan untuk menyesuaiakan dengan kondisi di lapangan.

Ibu Chindy Fortuna Cristina selaku koordinator operasional DOSI Korean Street Food memberikan tanggapan yang sangat positif akan tersedianya rekomendasi produk sebagai upaya optimalisasi katalog produk di DOSI Korean Street Food. Sesuai dengan tujuan awal, rekomendasi ini diharapkan mampu meningkatkan penjualan di UKM ini karena memperbesar peluang pelanggan untuk membeli produk yang memiliki keterkaitan yang tinggi. Kedepannya, Ibu Chindy berharap kegiatan ini akan tetap dilaksanakan, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan analitik data untuk pengelolaan hubungan dengan pelanggan (CRM).

Evaluasi dan validasi dilakukan kepada Ibu Chindy Fortuna Cristina selaku kordinator operasional UMKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung. Menurut beliau, model yang dihasilkan beserta luaran sudah sesuai dengan kondisi actual dan dapat digunakan untuk menghadapi pola permintaan yang berubah-ubah dalam menghadapi pandemic Covid-19. Menurut beliau juga kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dengan membahas permasalahan lain misalkan dikombinasikan dengan menu minuman yang baru akan diluncurkan oleh UMKM Kuliner Dosi Korean Street Food Bandung.