[Pengabdian Kepada Masyarakat] Implementasi Dashboard Persediaan Produk Olahan Labu Dengan Mempertimbangkan Umur Hidup Produk pada UMKM

CV XYZ merupakan UMKM yang bergerak dibidang makanan dan minuman, CV XYZ memiliki tiga produk andalan yaitu brownies labu, stik labu, dan kerupuk labu. Peramasalahan yang dihadapi oleh UMKM ini yaitu jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan persediaan y ang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang masuk. Berikut grafik perbandingan permintaan dan persediaan untuk masing-masing produk. Tingginya jumlah persediaan menunjukkan bahwa perusahaan mengalami overstock yang mengakibatkan banyaknya jumlah produk yang rusak (outdate). Adanya overstock dan kerugian akibat produk outdate berdampak terhadap biaya persediaan yang dikeluarkan oleh CV XYZ. Biaya persediaan yang dikeluarkan melebihi 45% dari batas anggaran yang sudah ditetapkan.

Pada pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam perancangan kebijakan persediaan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal serta menentukan reorder point. Solusi tersebut dipilih karena dapat menyelesaikan akar masalah yang menjadi penyebab tingginya biaya persediaan. Penentuan jumlah pemesanan optimal dan reorder point dilakukan dengan merancang kebijakan persediaan untuk meminimasi biaya persediaan.

Solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan tingginya biaya persediaan pada CV XYZ melibatkan perancangan kebijakan persediaan yang komprehensif. Langkah pertama adalah menentukan jumlah pemesanan optimal dan titik pemesanan kembali (reorder point), yang diharapkan dapat mengurangi kelebihan pemesanan dan mengatur waktu pemesanan ulang secara lebih sistematis. Selain itu, kebijakan ini akan didukung oleh pelatihan bagi pegawai untuk memahami perhitungan sistematis dalam menentukan jumlah pemesanan, serta pengembangan sistem informasi yang memadai untuk membantu pengelolaan persediaan secara efektif. Dengan implementasi kebijakan ini, diharapkan perusahaan dapat meminimalkan biaya persediaan dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh penyimpanan persediaan berlebih atau kadaluarsa. Selain itu, pelrunya perancangan system informasi yang membantu pengaturan persediaan untuk membantu pengambilan keputusan,

[Pengabdian Kepada Masyarakat] Pengembangan Sistem Informasi Pendukung Keputusan Manajemen Bantuan Logistik Dan Peralatan Kebencanaan Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (Sistem Informasi E-Luna Ver. 3.1)

Elektronik Logistik untuk Bencana (e-Luna) adalah sistem informasi yang telah dikembangkan selama kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Tahun 2022 periode I (versi 1.0) dan II (versi 1.1), Tahun 2023 Periode I (versi 2.0) dan II (versi 2.1), dan Tahun 2024 peride I (versi 3.0). Pada tahun 2024 periode II kembali dikembangkan e-Luna versi 3.1, yang melengkapi versi-versi sebelumnya. PkM ini dilaksanakan oleh dosen Prodi S1 Digital Supply Chain Telkom University yang bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat dan dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.

Pada kegiatan PkM Tahun 2024 Periode II, e-Luna versi 3.1 dikembangkan dengan penambahan fitur pemantauan proses/ aktivitas pengadaan barang dan jasa berupa bantuan logistik dan peralatan habis pakai dengan menggunakan dana APBD. Fitur pemantauan proses pengadaan ini diperlukan untuk melihat sejauh mana kekurangan bantuan logistik dan peralatan yang tidak terpenuhi dari BNPB (dengan sumber dana APBN) dapat dilakukan dan dipenuhi melalui dana APBD.

Selain itu e-Luna 3.1 dilengkapi dengan pemantauan keselarasan antara proses pengadaan dan aktivitas fisik yang mengikutinya seperti pemantauan jumlah, kualitas dan waktu pengiriman barang dari vendor/ pemasok barang ke BPBD Provinsi Jawa Barat, baik saat penerimaan, penyimpanan hingga distribusi bantuan tersebut sampai ke kabupaten/ kota yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat. Rancangan e-Luna versi 3.1 akan mendukung para pihak pengambil keputusan di BPBD Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan anggaran pengadaan barang dan jasa, khususnya yang digunakan untuk pengadaan barang bantuan logistik kebencanaan dan peralatan habis pakai agar tercapai prinsip-prinsip pengadaan yang transparan, adil/tidak diskriminatif, bersaing, efektif, efisien, dan akuntabel.

[Pengabdian Kepada Masyarakat] Implementasi Dashboard Penjadwalan Pengiriman Gas LPG Menggunakan Metode Distribution Requirement Planning

Distribusi mencakup langkah-langkah pemindahan dan penyimpanan tabung dari pemasok ke pelanggan dalam rantai pasokan, berlangsung antara setiap pasangan tahap. Bahan baku berpindah dari pemasok ke produsen, sementara produk jadi menuju konsumen akhir. Distribusi berperan penting dalam profitabilitas perusahaan, memengaruhi biaya rantai pasokan dan nilai pelanggan. Dalam industri pakaian, distribusi bisa mempengaruhi sekitar 35 persen pendapatan. Transportasi juga krusial untuk pengantaran produk ke distributor dan retail, sehingga perusahaan perlu merancang strategi transportasi yang efektif dan efisien. PT. Rikza Mulya Gas adalah distributor bahan bakar gas (LPG) dengan fokus pada pasokan tabung 3 kg. Mereka melayani berbagai konsumen, termasuk rumah tangga, pengecer, dan bisnis, dengan jangkauan di kota Serang.

Distribusi yang dilakukan perusahaan ini berdasarkan sales order dan replenishment dari setiap pangkalan. PT. Rikza Mulya Gas memiliki 14 pangkalan yang harus didistribusikan oleh PT. Rikza Mulya Gas. Dari 14 Pangkalan ini mempunyai kebutuhan yang berbeda – beda di setiap pangkalan nya yang nantinya akan menjualnya ke konsumen atau pengecer. Permasalahan yang terjadi adalah service level rata-rata 97,40% yang dikarenakan terjadi kelebihan dan kekurangan persediaan di pangkalan. Sehingga terjadi backorder untuk beberapa permintaan.

Masalah yang terjadi di PT. Rikza Mulya Gas dapat menghambat penjualan akibat distribusi yang tidak optimal. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan dashboard untuk mempermudah perencanaan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP), dengan tujuan memenuhi kebutuhan secara lebih efektif sehingga perusahaan dapat meningkatkan pemenuhan permintaan. Perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang baik akan membuat pemenuhan kebutuhan di pangkalan menjadi lebih optimal, serta meningkatkan kinerja penjualan dalam memenuhi pesanan dengan tepat waktu dan tepat jumlah. Pengembangan dashboard ini diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya.