
Salah satu kunci kesuksesan bisnis adalah dengan efesiensi rantai pasok. Dengan proses yang berjalan lancar, perusahaan dapat menghemat biaya, mengurangi waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun, seiring dengan semakin kompleksnya dunia bisnis baik nasional maupun internasional, pengelolaan rantai pasokan yang efisien menjadi lebih menantang. Untungnya, teknologi telah memberikan solusi revolusioner dalam mengoptimalkan rantai pasokan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana teknologi, seperti perangkat lunak dan aplikasi logistik, dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok.
Penggunaan Perangkat Lunak Manajemen Rantai Pasokan (SCM Software)
Salah satu cara utama untuk mengoptimalkan rantai pasokan adalah dengan menggunakan perangkat lunak manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management – SCM). Perangkat lunak ini dirancang untuk mengintegrasikan semua fungsi dalam rantai pasokan, mulai dari pengadaan bahan baku, pengelolaan inventaris, hingga distribusi barang ke pelanggan.
Contoh Aplikasi SCM:
- SAP Integrated Business Planning (IBP): Aplikasi atau perangkat lunak ini memungkinkan perusahaan untuk memprediksi permintaan, mengoptimalkan inventaris, dan merencanakan kapasitas produksi dengan lebih baik. Cara kerja IBP adalah dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang ada lalu melakukan analisis prediktif, sehingga membantu dalam perencanaan perusahaan untuk mengelola rantai pasoknya.
- Oracle Supply Chain Management Cloud: Oracle menawarkan platform berbasis cloud yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola aliran barang secara real-time. Dengan adanya sistem terintegrasi, perusahaan dapat memantau status pengiriman, mengatur jadwal produksi, dan melakukan perubahan secara cepat bila terjadi masalah dalam rantai pasokan.
Dengan perangkat lunak ini, perusahaan dapat memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh proses dalam rantai pasokannya, dari pemasok hingga ke pelanggan. Hal ini membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah lebih awal, seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan persediaan, yang dapat merugikan dan menurunkan tingkat loyalitas patner ataupun pelanggan.
Lebih lengkap tentang perangkat lunak lainnya, kunjungi artikel berikut!
Teknologi Big Data dan Analitik
Pengelolaan data menjadi salah satu masalah dalam logistik terlebih jika data dan skala perusahaan yang besar. Dengan menggunakan big data, perusahaan dapat mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data dalam jumlah besar dari berbagai sumber, seperti sensor IoT, data penjualan, hingga data perjalanan pengiriman. Big data memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola dan tren yang sebelumnya tidak terlihat, dapat membantu dalam menyusun strategi,meningkatkan efesiensi, serta memperbaiki kelemahan yang ada.
Contoh Penggunaan Big Data dalam Rantai Pasokan:
- Prediksi Permintaan: Dengan menganalisis data historis, perusahaan dapat memperkirakan permintaan barang di masa depan dengan lebih akurat. Misalnya, sebuah perusahaan retail dapat menggunakan big data untuk memprediksi produk mana yang akan paling laku selama musim liburan dan menyesuaikan stok persediaannya untuk menghindari kehabisan barang.
- Optimasi Rute Pengiriman: Big data memungkinkan perusahaan untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi pengiriman, seperti cuaca, kemacetan, dan kondisi jalan. Berdasarkan data ini, sistem dapat mengoptimalkan rute pengiriman untuk menghemat waktu dan biaya transportasi.
Dengan menggunakan big data, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan berbasis data, yang tentunya lebih akurat dan efisien daripada mengandalkan intuisi atau pengalaman semata.
Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat untuk saling terhubung dan saling bertukar data melalui internet. Dalam konteks rantai pasokan, IoT memungkinkan perusahaan untuk memantau barang dan kendaraan secara real-time, memberikan visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap tahap pengiriman dan distribusi.
Contoh Penggunaan IoT dalam Rantai Pasokan:
- Pelacakan Pengiriman Barang: Dengan menggunakan sensor IoT yang terpasang pada barang atau kendaraan, perusahaan dapat memantau lokasi dan kondisi barang selama pengiriman. Misalnya, sensor suhu pada kontainer yang mengangkut barang sensitif seperti makanan atau obat-obatan dapat menginformasikan perusahaan jika suhu melebihi batas yang aman, memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan segera.
- Pelacakan Inventaris Otomatis: Perangkat IoT juga digunakan untuk melacak persediaan di gudang. Dengan sensor yang terpasang pada rak atau palet, perusahaan dapat memantau tingkat persediaan secara otomatis dan memperbarui sistem inventaris secara real-time, mengurangi kesalahan manusia dan memastikan bahwa persediaan tetap cukup untuk memenuhi permintaan.
Automatisasi dalam Gudang dan Pengiriman
Automatisasi adalah cara lain untuk meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan. Teknologi robotik dan otomatisasi di gudang memungkinkan perusahaan untuk mempercepat proses pemilihan barang, pengepakan, dan pengiriman, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dan meningkatkan akurasi.
Contoh Teknologi Automatisasi:
- Robot Pickers Gudang: perusahaan Amazon menggunakan robot untuk memilih barang di gudang secara otomatis. Robot ini dilengkapi dengan teknologi AI yang memungkinkan mereka untuk menemukan dan mengambil barang dengan cepat dan efisien.dengan adanya robot, produktivitas meningkat dan kesalahan dapat ditekan secara minimal khususnya dalam hal pemrosesan barang.
- Drone untuk Pengiriman: Beberapa perusahaan logistik juga mulai menggunakan drone untuk pengiriman barang dalam jarak dekat. Drone ini dapat mengirimkan barang dalam waktu yang lebih singkat dan lebih efisien dibandingkan dengan kendaraan konvensional, terutama untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini telah dilakukan secara populer di China.
Cloud Computing
Cloud computing memungkinkan semua data dan aplikasi yang digunakan dalam rantai pasokan diakses secara real-time oleh berbagai pihak dalam jaringan pasokan, seperti pemasok, produsen, dan distributor. Dengan menggunakan platform berbasis cloud, perusahaan dapat berkolaborasi lebih baik, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kecepatan dalam pengambilan keputusan.
Contoh Penggunaan Cloud Computing:
- Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment (CPFR): Dengan menggunakan cloud, berbagai pihak dalam rantai pasokan dapat bekerja sama untuk merencanakan, memprediksi, dan mengisi kembali stok persediaan. Misalnya, produsen dan distributor dapat berbagi informasi terkait permintaan dan persediaan untuk memastikan barang selalu tersedia tanpa kelebihan stok.
Mengoptimalkan rantai pasokan menggunakan teknologi adalah langkah penting yang dapat membawa perusahaan ke tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan perangkat lunak manajemen rantai pasokan, big data, IoT, dan otomatisasi, perusahaan dapat meningkatkan kecepatan, akurasi, dan transparansi dalam seluruh proses logistiknya. Bagi lulusan S1 Teknik Logistik Telkom, pemahaman tentang penerapan teknologi-teknologi ini dalam operasional logistik menjadi keuntungan sendiri dalam menanggapi standar pekerjaan baik nasional maupun internasional. Program S1 Teknik Logistik memberi mahasiswa ilmu dan keterampilan dalam menghadapi tantangan ini dan berkontribusi pada transformasi digital nasional.
Tags : Teknik Logistik | S1 Teknik Logistik | S1 Teknik Logistik Telkom University | Telkom University