Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat periode 1 tahun 2022 ini cukup spesial dikarenakan merupakan kolaborasi antara Prodi S1 Digital Supply Chain, Fakultas Rekayasa Industri Telkom University; Prodi D3 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi, Fakultas Ilmu Terapan Telkom University; Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat; dan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan sinergi antara institusi pendidikan dengan pemerintah.
Diawali dari kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD) terkait dengan sistem informasi yang dapat digunakan untuk memantau jumlah barang yang masuk, barang keluar, sisa stock, dan barang yang akan tiba masa kadaluarsanya. Dengan ini dilakukan kegiatan bersama untuk merancang sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan BPBD tersebut. Proses perancangan sistem informasi ini diawali dengan pemetaan proses bisnis eksisting yang terjadi di gudang BPBD. Hasil dari pemetaan ini, teridentifikasi 3 proses utama yaitu penerimaan (receiving), penyimpanan (storage), dan penyaluran (distribution). Dari ketiga proses ini, kemudian dilakukan perbaikan bisnis proses dengan menggunakan Business Process Improvement dan matrix RACI, dan menghasilkan bisnis proses usulan. Berdasarkan bisnis proses usulan tersebut kemudian dirancang arsitektur sistem dan pengembangan aplikasi. Dari kedua hal ini lahirlah Sistem Informasi Manajemen Logistik Dan Peralatan Penanggulangan Bencana Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan yang cukup menarik ini bisa terselenggara berkat dukungan dari semua pihak. Koordinasi dan kolaborasi yang cukup intens diperlukan guna terciptanya sinergi yang baik dalam perancangan Sistem Informasi Manajemen Logistik Dan Peralatan Penanggulangan Bencana Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat. Keterlibatan mahasiswa juga merupakan hal yang cukup menarik sehingga dapat memperkaya pengalaman dalam menghadapi kasus nyata. Dengan demikian kagiatan yang serupa hendaknya dapat dilakukan dan dikembangkan dengan keterlibatan stakeholder yang lebih luas lagi.