Kunjungan Industri PT. Metra Logistics

Jakarta, Program studi Teknik Logistik, Fakultas Rekayasa Industri semakin intensif melakukan kunjungan industrI, dalam rangka pengembangan kurikulum program studi Teknik Logistik agar dapat memenuhi kebutuhan dunia industri saat ini dan menjawab tantangan di masa mendatang. Kali ini dilaksanakan oleh tim dosen Program studi Teknik Logistik ke Metra Logistics, yang merupakan strategic business unit SBU di bawah PT Telkom Metra. Kegiatan ini sendiri dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2020, di Head Office Telkom Metra Logistics yang berada di Telkom Landmark Tower, Jakarta. Program studi Teknik Logistik Universitas Telkom diwakili oleh kepala program studi Teknik Logistik yaitu Dr. Putu Giri Artha Kusuma, serta, Erlangga Bayu Setyawan, S.T. dan Prafajar Suksessanno Muttaqin, S.T., M.T disambut hangat oleh Bapak Natal Iman Ginting selaku Managing Director Telkom Metra Logistics

Pada kegiatan pembahasan kurikulum, Pak Natal menambahkan bahwa perlu nya kompetensi yang lebih spesifik pada kurikulum sehingga nantinya lulusan dapat lebih siap diserap oleh dunia industry. Di sisi lain beliau juga menambahkan untuk lebih menambahkan mata kuliah yang memiliki ciri khas, sehingga program studi teknik logistik semakin berbeda disbanding program studi teknik logistic yang sudah ada saat ini. Pada kegiatan workshop kali ini juga dilakukan inisiasi untuk pelaksanaan program kerja prodi seperti magang, proyek, kunjungan industri hingga penyerapan lulusan mahasisa Teknik logistik, Universitas Telkom.

Workshop Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Bidang Supply Chain & Logistic (Universitas Pertamina)

Jakarta, Menindaklanjuti kegiatan workshop penyusunan kurikulum pendidikan tinggi pada bidang supply chain dan logistic yang sebelumnya diadakan di Institut Teknologi Bandung, selanjutnya diadakan workshop lanjutan mengenai penyusunan kurikulum pendidikan tinggi pada bidang supply chain dan logistic. Kegiatan workshop diadakan pada 8 agustus 2019 ini dilaksanakan di Auditorium Lantai 3, Gedung Griya Legita, Universitas Pertamina dan terselenggara atas inisiasi Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI) bekerja sama dengan Universitas Pertamina sebagai penyelenggara dan tuan rumah. Pada kegiatan workshop kali ini juga dilakukan benchmark dari rancangan kurikulum Teknik Logistik Universitas Pertamina sebagai salah satu institusi yang mendirikan program studi teknik logistik yang disampaikan oleh Kepala Program Studi Teknik Logistik, Universitas Pertamina, Dr. Eng. Iwan Sukarno, S.T., M.Eng.

Pada kegiatan workshop ini juga ditekankan untuk setiap institusi pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program studi supply chain dan logistic untuk dapat memiliki warna atau kekhasan, sehingga dapat menjadi pembeda dengan program studi teknik logistik di tempat lain. Sebagai contoh, apabila program studi teknik logistik di Universitas Pertamina memiliki spesialisasi pada bidang energi dan teknik logistik di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) memiliki spesialisasi pada bidang manufaktur, maka teknik logistik Universitas Telkom berfokus pada e-logistic.

Pada kegiatan ini juga dilakukan perumusan lanjutan kurikulum pendidikan tinggi pada program studi supply chain dan logistik baik untuk diploma, serta sarjana dan magister yang sebelumnya telah dilaksanakan di Institut Teknologi Bandung. Program studi Teknik Logistik Universitas Telkom diwakili oleh seluruh Dosen Teknik Logistik yaitu Dr. Putu Giri Artha Kusuma, Dr. Femi Yulianti, Hardian Kokoh Pambudi, S.T., M.T, Erlangga Bayu Setyawan, S.T., M.T, Nia Novitasari, S.T., M.T, dan Prafajar Suksessanno Muttaqin, S.T., M.T. Hasil yang diharapkan dari kegiatan workshop adalah finalisasi kurikulum Teknik Logistik yang sesuai dengan kebutuhan industri khususnya kurikulum untuk Teknik Logistik, Universitas Telkom.

Workshop Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Bidang Supply Chain & Logistic (Institut Teknologi Bandung)

Bandung, Dibutuhkannya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang supply chain dan logistik berdampak pada dibukanya program studi supply chain dan logistic pada penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Hal ini menuntut penyeleggara pendidikan tinggi untuk menghasilkan sumber daya yang memiliki kompetensi yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan industri saat ini dan di masa depan. Atas dasar hal tersebut diselenggarakan workshop penyusunan kurikulum pendidikan tinggi pada bidang supply chain dan logistic. Workshop penyusunan kurikulum pendidikan tinggi bidang supply chain & logistic diadakan dengan tujuan untuk membahas mengenai penjajakan pendidikan tinggi di bidang supply chain dan logistik. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 29-30 April 2019 ini dilaksanakan di Ruang Seminar Gedung Labtek III Mathias Aroef dan diselenggarakan oleh Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia (ISLI) bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penyelenggara dan tuan rumah.

Kegiatan ini diikuti kurang lebih sebanyak 100 peserta yang berasal dari lebih dari 30 perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan program studi Teknik Industri serta Supply Chain dan Logistic. Pada kegiatan ini dilakukan perumusan acuan umum untuk kurikulum pendidikan tinggi pada program studi supply chain dan logistic baik untuk diploma, serta sarjana dan magister. Program studi Teknik Logistik Universitas Telkom diwakili oleh Dosen Teknik Logistik yaitu Erlangga Bayu Setyawan, S.T., M.T, Nia Novitasari, S.T., M.T, dan Prafajar Suksessanno Muttaqin, S.T., M.T yang bergabung dalam kelompok penyusunan kurikulum pendidikan tinggi supply chain dan logistic untuk tingkat sarjana yang diharapkan dapat menghasilkan para perencana, pengembang dan perekayasa di bidang supply chain dan logistik.

Kunjungan industri PT Barry Callebaut Indonesia

Bandung, Dosen Program Studi Teknik Logistik melakukan kunjungan industri ke Barry Callebout di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Pada kesempatan tersebut, dosen program studi teknik logistik melakukan visit ke lokasi pabrik coklat sebagai lokasi pengolahan cokelat hingga fasilitas pergudangan dan fasilitas transportasi. Kegiatan kunjungan industri tersebut dilakukan dalam rangka mengeksplorasi sistem pergudangan dan sistem transportasi yang digunakan oleh perusahaan Barry Callebaut di Indonesia.

Barry Callebaut sebagai produsen cokelat asal Swiss selama ini merupakan perusahaan Business-to-Business yang menawarkan produk cokelat olahan ke seluruh industri makanan, mulai dari produsen makanan hingga pengguna komersial dan profesional seperti chocolatierconfiseure, toko roti, hotel, restoran, atau perusahaan katering di seluruh Indonesia.

Indonesia sendiri sebagai salah satu negara terbesar panghasil biji coklat ketiga di Dunia merupakan potensi yang sudah seharusnya dikembangakan dan dioptimalkan. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1996 ini memiliki 50 pabrik di seluruh dunia. Pada regional Asia, Barry Callebaut saat ini telah mengoperasikan lima pabrik, yaitu di India, China, Singapura, Indonesia, dan Jepang. Dengan dilakukannya kegiatan kunjungan industri tersebut diharapkan dapat menjadi bahan penelitian maupun magang bagi mahasiswa dalam memecahkan masalah di dunia industri.

Kunjungan Industri PT Havi Indonesia

Jakarta, Perkembangan bisnis cold chain di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukan perkembangan yang signifikan. Hal ini ditunjukan setelah naik hanya single digit, pertumbuhan bisnis ruang penyimpanan dingin atau cold storage diprediksi tumbuh dua digit tahun ini dan tahun depan. Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) juga memperkirakan kebutuhan cold storage tahun ini masih sekitar 1 juta ton. Sejalan dengan perkembangan tersebut, melalui program studi Teknil Logistik dan Pusat Kajian Supply Chain (SCRC) melakukan kunjungan industri ke Havi Indonesia yang bergerak dalam bidang terkait.

Havi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang rantai dingin (cold chain), dalam artian Havi Indonesia memiliki layanan manajemen rantai pasok, pengemasan, logistik hingga daur ulang limbah khususnya pada produk yang membutuhkan suhu khusus (cold temperature). Beberapa pengguna dari jasa Havi Indonesia seperti restoran cepat saji yang beroperasi di Indonesia.

Dihadiri oleh Country General Manager Asia Pasifik, Manager IT dan Manager Human Resource Havi Indonesia, dipaparkan sistem pergudangan rantai dingin (cold chain) hingga sistem IT yang digunakan oleh Havi Indonesia. Serta perwakilan dari Universitas Telkom dihadiri oleh Dosen Program Studi Teknik Logistik (Erlangga Bayu Setyawan, S.T., M.T, Nia Novitasari , S.T., M.T, , dan Prafajar Suksessanno Muttaqin, S.T., M.T) dan Pusat Kajian Suppy Chain (SCRC) yang diwakili oleh Budi Santosa, S.T., M.T, dan Dr. Anton Abdulbasah Kamil. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara Fakultas Rekayasa Industri sebagai akademisi dan Havi Indonesia sebagai praktisi dalam menghasilkan solusi-solusi yang dapat diimplementasikan pada dunia industri.