Memahami Jenis Logistik: Inbound, Outbound, dan Lainnya

Jenis logistik poster

Logistik merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap bisnis, terutama yang bergerak di bidang manufaktur, e-commerce, dan distribusi barang. Dalam dunia logistik, terdapat berbagai jenis logistik yang memiliki fungsi spesifik, yang semuanya berperan dalam memastikan barang dan informasi bergerak dari titik A ke titik B dengan efisien dan tepat waktu. Beberapa jenis logistik yang umum adalah logistik inbound, logistik outbound, logistik distribusi, dan logistik internasional. Artikel ini akan membahas secara rinci jenis – jenis logistik ini, serta bagaimana masing-masing jenis logistik ini berkontribusi dan berperan pada proses rantai pasokan.

Logistik Inbound

Logistik inbound merujuk pada pengelolaan aliran barang dan material yang datang ke perusahaan, dari pemasok ke pabrik atau gudang perusahaan. Tujuan utama jenis logistik ini adalah memastikan bahwa bahan baku atau barang yang diperlukan untuk produksi tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai. Hal ini mencakup berbagai aktivitas, seperti pengadaan, penerimaan barang, serta penyimpanan material.

1. Proses yang terlibat dalam logistik inbound:

Pengadaan Barang

Proses ini melibatkan pemilihan dan pengadaan bahan baku dari pemasok. Pengelolaan pengadaan yang efisien sangat penting agar perusahaan tidak kekurangan bahan baku yang dapat mengganggu produksi.

Penerimaan dan Pemeriksaan Barang

Begitu barang tiba di gudang atau pabrik, mereka akan diperiksa untuk memastikan kualitas dan jumlah yang sesuai dengan pesanan.

Penyimpanan Barang

Setelah diterima dan diperiksa, barang akan disimpan di gudang atau area penyimpanan yang telah disiapkan.

2. Contoh penerapan logistik inbound

Perusahaan manufaktur seperti Toyota atau Samsung mengandalkan jenis logistik inbound untuk mengatur pengadaan dan pengiriman komponen yang dibutuhkan untuk merakit produk akhir. Proses ini sangat penting karena kelancaran produksi sangat bergantung pada kedatangan bahan baku yang tepat waktu.

Logistik Outbound

Logistik outbound adalah kebalikan dari logistik inbound. Jenis logistik ini melibatkan pengelolaan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan atau titik distribusi lainnya. Hal ini termasuk pengemasan, pengaturan pengiriman, dan pemilihan metode transportasi yang paling efisien. jenis logistik ini sangat krusial karena berhadapan langsung dengan konsumen akhir sehingga menjadi penentu penilaian, karena tergantung hasil akhir kepuasan pelanggan.

1. Proses yang terlibat dalam logistik outbound:

Pengemasan Barang

Sebelum dikirim, barang perlu dipastikan terbungkus dengan aman untuk mencegah kerusakan selama pengiriman.

Pemilihan Moda Transportasi

Perusahaan memilih metode pengiriman terbaik berdasarkan jenis barang, jarak, dan biaya pengiriman. Ini bisa melibatkan transportasi darat, laut, udara, atau kereta api.

Pengiriman dan Distribusi

Setelah semua dipersiapkan, barang dikirim ke konsumen atau ke lokasi distribusi yang lebih lanjut, seperti pengecer atau distributor.

2. Contoh penerapan logistik outbound

E-commerce raksasa seperti Amazon sangat bergantung pada logistik outbound untuk mengirimkan pesanan pelanggan secara efisien. Dengan sistem pengiriman yang canggih dan berbagai pilihan transportasi, Amazon dapat mengirimkan produk kepada pelanggan dalam waktu yang sangat singkat.

Logistik Distribusi

masih tergolong ke dalam logistik outbond jenis logistik ini menjadi bagian untuk mengatur barang hingga ke pelanggan atau pengecer. Logistik distribusi melibatkan pengelolaan berbagai saluran distribusi, mulai dari gudang pusat hingga ke titik-titik penjualan atau konsumen akhir.

1. Proses yang terlibat dalam logistik distribusi

Penyimpanan di Pusat Distribusi

Barang disimpan di pusat distribusi atau gudang besar sebelum dikirim ke lokasi tujuan. Pusat distribusi ini berfungsi sebagai titik penghubung antara perusahaan dan pelanggan.

Penyusunan Rute Pengiriman

Rute pengiriman akan sangat bervariasi tergantung pilihan, rencana dan kondisi yang terjadi di lapangan, dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas, cuaca, dan tingkat kecepatan barang untuk menentukan tingak ke efektipan rute.

Pengiriman ke Pengecer atau Konsumen

Barang akhirnya dikirim ke pengecer atau pelanggan akhir menggunakan armada kendaraan yang sesuai.

2. Contoh penerapan logistik distribusi

Perusahaan seperti Coca-Cola menggunakan logistik distribusi untuk mengirimkan produknya ke pengecer di berbagai lokasi. Coca-Cola memiliki jaringan distribusi yang luas yang memungkinkan produk mereka tersedia di hampir setiap toko di seluruh dunia.

Logistik Internasional

salah satu jenis logistik terpenting adalah logistik internasional yang mencakup pengelolaan aliran barang dengan melibatkan pengiriman antarnegara atau antarbenua. Dalam logistik internasional, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, seperti bea cukai, tarif impor, regulasi internasional, dan manajemen pengiriman antarnegara.

1. Proses yang terlibat dalam logistik internasional

Pengelolaan Bea Cukai dan Peraturan

Salah satu tantangan terbesar dalam jenis logistik ini adalah mematuhi peraturan bea cukai dan regulasi yang berbeda di setiap negara. Proses ini melibatkan pengisian dokumen yang diperlukan untuk memastikan barang dapat melewati perbatasan dengan lancar.

Pemilihan Moda Transportasi Internasional

Pengiriman internasional biasanya melibatkan transportasi laut, udara, atau kereta api. Setiap jenis transportasi memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada jenis barang dan tujuan pengirimannya.

Pengelolaan Pengiriman dan Pengepakan Internasional

Dalam pengiriman internasional, pengemasan barang yang baik dan aman sangat penting untuk mencegah kerusakan barang selama perjalanan jauh.

2. Contoh penerapan logistik internasional

Perusahaan multinasional seperti Apple dan Nike mengandalkan jenis logistik internasional untuk mengirimkan produk mereka ke seluruh dunia. Mereka harus mengelola pengiriman barang dari pabrik di satu negara ke pusat distribusi di negara lain, memastikan barang sampai dengan aman dan tepat waktu di pasar global.

Logistik Terbalik (Reverse Logistics)

Logistik terbalik atau reverse logistics mengacu pada proses pengelolaan barang yang kembali ke perusahaan, baik itu karena pengembalian barang, produk yang rusak, atau untuk didaur ulang. Ini merupakan bagian penting dari proses logistik. Jenis legoistik terbalik juga sangat mengutamakan keberlanjutan dan pengelolaan limbah.

1. Proses yang terlibat dalam logistik terbalik:

Pengembalian Barang

pengembalian terjadi karena berbagai alsan seperti barang cacat, penipuan, dan alasan lainnya. Proses ini harus dikelola dengan baik untuk mencegah penurunan kepuasan pelanggan dan mencegah kerugian.

Daur Ulang

Barang yang rusak atau tidak terjual bisa didaur ulang atau diperbaiki untuk digunakan kembali, mengurangi limbah.

2. Contoh penerapan logistik terbalik

Perusahaan elektronik seperti Samsung dan LG mengelola logistik terbalik untuk menangani pengembalian produk rusak atau barang elektronik yang sudah usang untuk didaur ulang.

Logistik adalah sektor yang sangat luas dan terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan bisnis. Jenis Logistik mulai dari logistik inbound yang berfokus pada pengadaan bahan baku, logistik outbound yang mengatur pengiriman ke pelanggan, hingga logistik internasional yang mengelola distribusi global, setiap jenis logistik memiliki peranannya masing-masing dalam memastikan alur barang berjalan lancar. Pemahaman tentang berbagai jenis logistik ini sangat penting bagi kamu yang tertarik berkarir di industri logistik, dan S1 Teknik Logistik memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola semua aspek logistik ini secara efisien.

Tags : Teknik Logistik | S1 Teknik Logistik | S1 Teknik Logistik Telkom University | Telkom University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *