Pelaksanaan PkM tahun ini adalah dengan masyarakat sasar yang merupakan komunitas kuliner yang berada di dapur bersama (cloud kitchen). Cloud kitchen atau yang biasa dikenal pula dengan ghost kitchen adalah suatu restoran dengan konsep yang menawarkan jasa pengiriman makanan saja, serta tidak menyediakan layanan makan di tempat atau dine-in. Restoran ini tidak memiliki gedung khusus yang dapat dikunjungi dan hanya dapat dilihat di aplikasi. Oleh sebab itu disebut sebagai cloud kitchen. Proses pemesanan dapat dilakukan konsumen dengan aplikasi restoran atau aplikasi pihak ketiga seperti Grab dan Gojek. Sedangkan pembayaran bisa dilakukan melalui dompet digital atau pembayaran tunai ketika kurir datang (cash on delivery). Bisnis berbasis virtual ini memiliki peluang yang bagus di masa mendatang. Masyarakat kini lebih senang memesan makanan melalui smartphone dan menunggu makanan diantar sambil menjalankan aktivitas lain. Orang-orang semakin sibuk dengan pekerjaannya dan tidak punya waktu untuk mengantre di restoran untuk membeli makanan. Karena cloud kitchen ini bisnis makanan yang relatif praktis, maka cloud kitchen bisa dikatakan ide usaha kreatif, yang bisa jadi peluang bisnis untuk mahasiswa.
Permasalalahan yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha UMKM, khususnya yang bergerak di bidang food and beverages adalah tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku. Terkadang, mereka juga tidak memahami secara pasti terkait komposisi penyusun dari suatu menu makanan. Persediaan bahan baku perishable goods harus ditangani dengan baik agar tidak merugikan UMKM dan dapat menyediakan produk dengan kualitas terbaik bagi konsumen. Pada industri ritel makanan dan minuman biaya kekurangan persediaan (shortage cost) atau menyimpan persediaan yang telah expired sama saja dengan kehilangan potensi penjualan. Biaya kehilangan potensi penjulan nilainya sama dengan harga jual produk.
Untuk menjamin dan mendukung kelancaran produksi, ketepatan waktu penerimaan bahan baku dan bahan pendukung lainnya oleh pihak produksi merupakan faktor yang sangat penting. Tanpa perencanaan yang matang serta pengendalian yang ketat, resiko ketepatan waktu dalam pemasokan dan penerimaan material (bahan baku dan bahan pendukungnya) akan menjadi semakin tinggi yang mengakibatkan produksi tidak mampu untuk menghasilkan jumlah unit produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat tahun ini diperlukan suatu teknik atau sistem yang berfungsi untuk merencanakan jadwal keperluan material yang dibutuhkan. Teknik atau sistem tersebut biasanya disebut Material Requirement Planning atau disingkat dengan MRP.