Indonesia merupakan wilayah yang berada di area ring of fire, yaitu wilayah yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Oleh karena itu pengelolaan penanganan bencana merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang meliputi Pemerintah, industri, komunitas, hingga Masyarakat. Salah satu aktor yang penting dalam penanganan bencana ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD ini meliputi BPBD yang ada di tingkat Provinsi dan Kota/ Kabupaten.
Dari tahun 2022 hingga 2023, Prodi S1 Digital Supply Chain Telkom University telah melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan bermitra dengan BPBD Provinsi Jawa Barat. Selain BPBD Jabar, PkM ini juga melibatkan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) dalam berkolaborasi dan bersinergi dalam pengkajian logistik kebencanaan. PkM ini telah menghasilkan sistem informasi kebencanaan yang diberi nama e-LUNa (Elektronik Logistik untuk Bencana). E-LuNa yang dihasil meliputi e-LuNa versi 1.0, e-LuNa versi 1.1, e-LuNa versi 2.0, dan yang terakhir e-LuNa versi 2.1.
E-LuNa versi 1.0 difokuskan pada sistem infomasi kebencanaan terkait bantuan berasal dari APBN yaitu berasal dari BNPB kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar. Modul yang dikembangkan meliputi penerimaan, penyimpanan, dan pendistribusian. Pada E-LuNa versi 1.1 ditambahkan fitur untuk kegiatan pemusnahan dan stock opname dari bantuan logistik bencana. E-LuNa versi 2.0 difokuskan pada bantuan logistik yang bersumber pada APBD dan CSR. Dengan penambahan ini, seluruh sumber bantuan yang diterima oleh BPBD Jabar, sudah tercakup seluruhnya. Pada akhir tahun 2023 dikembangkan e-LuNa versi 2.1 yang difokuskan pada pengembangan untuk pengelolaan peralatan habis pakai. E-LuNa versi 2.1 ini merupakan rangkaian akhir dari pengelolaan bantuan kebencanaan dari kegiatan penguatan yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa barat.
Pengembangan sistem informasi pengelolaan bantuan logistik kebencanaan dan peralatan ini akan terus dikembangkan yaitu meliputi pengembangan DSS untuk setiap stakeholder sehingga dapat membantu dalam mengambil Keputusan terkait pengelolaan bantuan kebencanaan. Selain itu, pengintegrasian dengan sistem yang lebih besar seperti sistem informasi Barata Jabar hingga pengembangan sistem informasi e-LuNa hingga tingkat kota dan kabupaten, merupakan hal yang akan dilakukan di tahun 2024 ini.